Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya Kesehatan Mental di India

Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di India mengalami peningkatan yang signifikan. Isu yang dahulu dianggap tabu dan jarang dibicarakan secara terbuka kini mulai mendapatkan perhatian yang lebih besar dari masyarakat, media, dan pemerintah.

Perubahan ini tidak datang secara tiba-tiba. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak tahun 2020 menjadi salah satu pemicu meningkatnya kesadaran ini. Isolasi sosial, kehilangan pekerjaan, dan kekhawatiran terhadap kesehatan menjadi beban psikologis yang berat bagi banyak orang. Hal ini membuka mata masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental, sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), India merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus gangguan kesehatan mental tertinggi di dunia. Sekitar 7,5% penduduk India menderita salah satu bentuk gangguan mental, mulai dari kecemasan hingga depresi berat. Sayangnya, dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil yang mendapatkan bantuan profesional. Hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas, stigma sosial, serta kurangnya pemahaman tentang kesehatan mental itu sendiri.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak inisiatif bermunculan untuk mengubah keadaan ini. Pemerintah India melalui Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga telah meluncurkan berbagai program seperti National Mental Health Programme (NMHP) dan Tele-MANAS — sebuah layanan konseling kesehatan mental daring dan gratis yang dapat diakses siapa saja.

Meningkatnya Kesadaran Masyarakat

Selain itu, munculnya berbagai platform TRISULA88 digital seperti aplikasi kesehatan mental dan komunitas daring juga membantu menjembatani kesenjangan antara masyarakat dan layanan kesehatan mental. Aplikasi seperti Wysa, YourDOST, dan MindPeers kini mulai banyak digunakan oleh generasi muda untuk mencari bantuan dan dukungan secara anonim.

Lembaga pendidikan dan perusahaan pun mulai mengambil peran aktif dalam mendukung kesehatan mental. Banyak sekolah dan universitas yang telah menyediakan layanan konseling untuk siswa, serta mengadakan seminar dan pelatihan mengenai manajemen stres dan kesehatan mental. Di sektor korporat, beberapa perusahaan besar seperti TCS, Infosys, dan Wipro telah meluncurkan program kesejahteraan karyawan yang mencakup dukungan psikologis.

Peran media juga tidak bisa diabaikan. Serial televisi, film, dan konten media sosial kini lebih banyak menampilkan isu-isu kesehatan mental secara terbuka dan empatik. Selebriti seperti Deepika Padukone dan Anushka Sharma juga telah berbicara secara terbuka mengenai perjuangan pribadi mereka melawan depresi dan kecemasan, yang memberikan dampak besar dalam mengubah pandangan masyarakat.

Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Di daerah pedesaan dan kota-kota kecil, akses terhadap layanan kesehatan mental masih sangat terbatas. Kurangnya tenaga profesional, seperti psikiater dan psikolog klinis, menjadi tantangan besar. India hanya memiliki sekitar 0,3 psikiater per 100.000 penduduk, angka yang jauh di bawah standar WHO.

Selain itu, stigma sosial masih menjadi penghalang utama.

Kedepannya, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, media, dan masyarakat sipil sangat penting untuk membentuk ekosistem kesehatan mental yang sehat dan berkelanjutan di India. Upaya ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga berdampak positif pada produktivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Kesadaran memang telah meningkat, tetapi perjuangan belum selesai. Dengan komitmen bersama, harapan akan masa depan yang lebih peduli terhadap kesehatan mental bisa menjadi kenyataan.