thegriffithdc.com – Tidur yang tidak teratur dan kebiasaan tidur larut malam memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, salah satunya adalah peningkatan risiko obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dan pola tidur yang terganggu dapat memengaruhi metabolisme, nafsu makan, dan kebiasaan makan, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kenaikan berat badan. Berikut penjelasan bagaimana kebiasaan tidur terlalu larut dapat memicu obesitas.

1. Gangguan Metabolisme Tubuh

Tidur larut malam mengganggu ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur berbagai fungsi, termasuk metabolisme. Ketika jam tidur tidak teratur, proses metabolisme melambat, sehingga tubuh kurang efisien dalam membakar kalori dan mengolah makanan. Akibatnya, kalori yang tidak terbakar akan disimpan dalam bentuk lemak.

2. Peningkatan Nafsu Makan dan Konsumsi Berlebih

Kebiasaan tidur larut malam seringkali menyebabkan rasa lapar di malam hari. Orang yang terjaga hingga larut cenderung mengonsumsi makanan ringan berkalori tinggi, seperti makanan manis atau camilan asin. Hal ini diperparah oleh perubahan hormon seperti peningkatan ghrelin (hormon lapar) dan penurunan leptin (hormon kenyang), yang mendorong seseorang untuk makan lebih banyak.

3. Menurunnya Kualitas dan Durasi Tidur

Tidur larut malam memengaruhi kualitas tidur secara keseluruhan dan mengurangi durasinya. Kurang tidur meningkatkan kadar kortisol (hormon stres), yang memicu penimbunan lemak, terutama di area perut. Selain itu, kurang tidur mengurangi energi yang dibutuhkan untuk aktivitas fisik, sehingga membuat tubuh semakin rentan mengalami penumpukan lemak.

4. Kurangnya Aktivitas Fisik

Tidur larut malam membuat seseorang cenderung bangun siang atau merasa lelah keesokan harinya, yang berdampak pada penurunan aktivitas fisik. Kurangnya olahraga atau kegiatan harian aktif akan membatasi pembakaran kalori dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan.

5. Ketidakseimbangan Gula Darah dan Resistensi Insulin

Tidur larut malam dan kurang tidur dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam regulasi gula darah dan meningkatkan risiko resistensi insulin. Kondisi ini membuat tubuh lebih sulit mengontrol kadar glukosa dan berisiko mengembangkan obesitas serta penyakit terkait, seperti diabetes tipe 2.

6. Kebiasaan Makan Malam Berulang

Orang yang tidur larut malam cenderung makan malam lebih sering atau lebih larut. Konsumsi makanan berat mendekati waktu tidur membuat kalori tidak terpakai dan disimpan sebagai lemak. Kebiasaan ini, jika berlanjut, dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara bertahap.

Kesimpulan

Tidur larut malam bukan hanya mempengaruhi kualitas tidur tetapi juga berdampak serius pada kesehatan metabolisme dan berat badan. Pola tidur yang tidak teratur memicu nafsu makan berlebih, menurunkan aktivitas fisik, dan mengganggu regulasi hormon serta metabolisme. Untuk mencegah obesitas dan menjaga kesehatan, penting untuk mengatur pola tidur yang konsisten, cukup istirahat, serta menjalankan pola hidup aktif dan pola makan seimbang.